2033619_w2

Dalam jangka waktu hanya setahun, Nahikari Garcia (Urnieta, Guipúzcoa, 10-3-1997) berubah dari pemain yang tak terkenal menjadi salah satu nama nama besar di masa kini dan masa depan sepakbola perempuan Spanyol. Meskipun belum mencapai usia dewasa, ia menjadi tulang punggung karena gol-golnya, baik di Real Sociedad maupun di tim nasional U-19 yang kembali berkeinginan untuk merajai Eropa.

Ia mulai bermain sepakbola dengan saudara laki-lakinya, Endika, di Urnieta, di sebuah kawasan di kota San Sebastian, tempat dimana dia dilahirkan. Dari sana, ia bergabung dengan klub Anorga KKE dan bermain hingga 7 musim disana. Tahun lalu, ia bergabung dengan Real Sociedad. “Semua terjadi dengan sangat cepat, tetapi berjalan dengan baik. Bagi saya, bermain di tim ini adalah hal yang istimewa. Sejak hari pertama (di tim ini), saya menemukan tempat bagi saya dan saya berusaha berkontribusi terhadap tim sebisa saya, dengan kerja keras dan gol”, kata penyerang Sociedad ini.

Terlepas dari awal musim yang tidak stabil, ia bersikap optimis mengenai masa depan timnya. “Kami menemukan jalan. Kami tidak melihat klasmen (Sociedad terpaut 6 poin dari tim di zona degradasi ), kami hanya memusatkan diri terhadap permainan kami. Dan setiap harinya, permainan tim ini semakin jelas, akurat dan efektif”, katanya.

“Orang orang harus mengerti bahwa ini adalah sebuah proyek untuk masa depan. Pada musim panas lalu, para pemain senior dan berpengalaman meninggalkan klub dan kami harus diberikan waktu untuk melakukan perubahan”, tambahnya.

Nahikari berasal dari provinsi Basque. Nama “Nahikari” berarti bangsawan, loyalitas dan kecerdasan. Itu semua adalah kualitas yang mendominasi seorang perempuan yang memberikan pernyataan dengan cara yang cerdas, sama halnya dengan (kecerdasannya) saat bermain. “Masa kini saya adalah Real Sociedad dan saya tidak berpikir mengenai masa depan”, katanya ketika ditanya tentang kemungkinan tawaran untuk “melakukan lompatan” ke tim yang lebih besar. “Disini kami diperlakukan sebagai pemain profesional, saya memiliki keluarga dan teman-teman di sekitar rumah dan saya sedang mencetak gol.

“Saya hanya meminta mereka menaruh respek terhadap saya yang pernah mengalami cedera”, kata Nahikari, yang pada akhir tahun lalu mengalami dislokasi parah di pergelangan kaki yang membuatnya absen selama 1,5 bulan tanpa bermain.

Akhir pekan lalu, Nahikari mencetak salah satu dari 3 gol dalam kemenangan Real Sociedad atas Espanyol dan dengan tim nasional, dia terus bekerja keras agar kesuksesan yang dicapai dengan timnas U-17 (runner up Piala Eropa dan Piala Dunia 2014 dan serta meraih posisi ke-3 di Piala Eropa 2013) terus berlanjut dengan timnas U-19. Dia telah memainkan 22 pertandingan dengan timnas junior.

“Sejak saya bergabung dengan timnas, segala hal berjalan dengan sangat baik. Saya berharap agar tetap seperti itu. Semua ini hasil dari kerja keras dan keinginan yang kuat. Saya pikir bahwa saya harus selalu ambisius dan menginginkan lebih banyak hal. Saya berharap untuk melanjutkan dinamika di timnas U-19 ini. Ini adalah tahun yang menyenangkan”, kata penyerang Real Sociedad ini.

Nahikari belajar di tingkat dua kategori Bachillerato (sederajat dengan kelas 2 SMU di Indonesia) dan saat ini, ia sedang ragu apakah akan memilih antara belajar di Fakultas Kedokteran atau Fakultas Keperawatan. Selain itu, ia juga mendapatkan dukungan sponsor dari sebuah merek olahraga, Joma: “Saya sangat berterima kasih kepada Joma, yang memberikan saya pakaian dan sepatu. Semua ini sangatlah penting. Saya mendapatkan (sponsor) melalui sebuah (perusahaan) agensi pemain yang membimbing saya dalam hal-hal semacam ini. Hal-hal seperti ini (sponsor) juga penting bagi sepakbola perempuan. Mereka (perushaan agensi) memberikan saran bagi para pemain dan memberikan bantuan seperti (mendapatkan sponsor) ini.”

Penulis : Wulan Kusuma Wardhani

Sumber : MARCA dan As